Selasa, 17 Desember 2013

Catatan Hitam Tertulis Kembali (Selamat Jalan)


Kala itu raut mukanya yang manis seraya memperlihatkan kepadaku cahayanya
kemudian ia berkata " Hanan (panggilan mesra aku dan dia), Ini lagu yang aku suka " tanpa aku ketahui, ia menyimpan
lagu itu dilaptop untuk aku dengarkan, awal mulanya tanpa ada rasa curiga,
hanya saja dilihat dari potongan liriknya, itu adalah lagu tentang perpisahan.
Aku selalu ingin berprasangka baik tentang segala seusuatu yang ia lakukan.
Namun apakah kalian tau ?
Lagu "selamat jalan" menjadi ucapan perpisahan darinya.
Kini daun yang dulunya aku berikan dalam keadaan segar,
Namun sekarang daun yang aku berikan, kini benar-benar telah mengering.
Dulu dengan ikhlas dan penuh kasih aku berikan bunga sebagai simbol,
betapa kasihku kepadanya melebihi apa yang aku punya.
Namun seperti itulah, bagaimanapun kebohongan yang ia lakukan,
akan selalu aku maafkan.
kemudian kebohongan yang ini menjadi sukar untuk aku bisa memaafkan,
harus diingat keridhoan Tuhan ada dalam Ridhonya orang Tua,
Namun apabila kamu tidak setuju dengan pilihan orang tuamu, hanya tinggal 
bicara "Aku sudah memiliki laki-laki yang akan menyayangiku, ayah, ibu, dan keluarga kita, jadi terimalah dia"
Namun lain halnya ketika orang tua memaksakan laki-laki lain, dan kamu mulai memiliki rasa 
terhadap laki-laki yang menjadi pilihan orang tuamu.
Dan Maaf kini aku benar-benar tidak akan bisa mendengar kata maafmu lagi, 
semoga saja diakhirat nanti, segala urusan didunia yang tidak terselesaikan, 
kita bisa menyelesaikannya. 
Amiiin.......
To My Hanan
Akan jadi kisah terindah, pertemuan kita.
sampai nanti kita ceritakan kepada masing-masing anak cucu kita

Ya Allah sungguh kami tidak tahu apa-apa dengan masalah ini.
Engkau yang maha Mengetahui, 
jadi berilah kami cahaya.
Kami bukanlah apa-apa tanpa cahayamu.

Buat yang penasaran sama lagunya bisa langsung di klik disini
Lagunya minor banget, bikin hati tersayat-sayat dah pokoknya



De Java – Selamat Jalan
aku mencintaimu
sepenuh hati ini
takkan bisa terganti
cintamu
engkau hilangkan dahagaku
sirami jiwaku
engkau begitu berarti
untukku
chorus :
tapi dirimu tak lagi bersamaku
kau telah pergi dan tak kembali
aku rapuh tanpa cintamu
aku haus kasihmu
terlambai tanganku untukmu
selamat jalan
permaisuri hatiku
semoga damai
hidup keduamu disana ohhh
back to chorus
selamat jalan
permaisuri hatiku
teriring untaian doa
untuk dirimu
ooooooohhh hoooooooo
tapi kini kau pergi
disaat ku ingin memberikan cinta terbaik
untukmu yeeeeeeaah
selamat jalan
permaisuri hatiku
semoga damai
hidup keduamu disana

Senin, 09 Desember 2013

IMAN KEKUATAN PENGONTROL


Di antara karunia yang dilimpahkan Allah Swt. kepada manusia, iman merupakan
karunia terbesar bagi kita. Sebab imanlah yang telah menjadikan kita
sebagai umat yang beruntung, yang terpilih, dan memiliki peluang terbesar
untuk memperoleh kebahagiaan di dunia dan akhirat.

Allah secara tegas berfirman dalam al-Qur'ân:

"Sungguh beruntunglah orang-orang yang beriman." (Qs. Al-Mu'minûn; 1)
"Kalian adalah umat terbaik yang dilahirkan untuk manusia." (Qs. Alî 'Imrân;
110)
"Dan apakah orang yang sudah mati hatinya, kemudian Kami hidupkan dan Kami
berikan kepadanya cahaya yang terang -yang dengan cahaya itu dia dapat
berjalan di tengah-tengah manusia, (apakah) sama dengan orang yang
keadaannya berada dalam gelap-gulita yang sekali-kali tidak dapat keluar
dari kegelapan itu?"
Tapi sayang, di antara kita banyak yang kurang serius
memanfaatkan nikmat ini, banyak yang kurang serius untuk memperoleh
kebahagiaan di dunia dan akhirat secara bersamaan. Ada yang hanya serius
berusaha memperoleh kebahgiaan di akhirat semata, dan ada yang hanya serius
memperoleh kebahagiaan di dunia saja. Intinya, keimanan kita seringkali cuma
teori dan basa-basi belaka.
Kalau salah satu merk rokok, yang hanya merupakan kenikmatan duniawi tidak
seberapa, berani mengiklankan diri sebagai: "Bukan basa-basi", layakkah
dalam hal keimanan kita mau berbasa-basi. Iman yang bukan basa-basi adalah
iman yang hidup dan berdaya.. Iman yang mampu menjadi kekuatan penunjuk,
kekuatan penggerak, kekuatan pengontrol, dan kekuatan penyejuk.
Akan tetapi, dari sejumlah kekuatan utama iman ini, yang paling menonjol
adalah fungsinya sebagai kekuatan pengontrol. Iman yang hidup dan berdaya
mampu menghindarkan pribadi yang bersangkutan dari perbuatan jahat,
mengendalikannya dengan tali takwa, dan menjauhkannya dari perbuatan dosa
serta nista. Baik yang tampak maupun tersembunyi.
Imanlah yang selalu membuat hidup seorang mukmin lekat pada
pengawasan Allah Swt., ingat akan perhitungan hari akhir, serta ingat akan
pahala dan siksa. Dengan demikian, iman menjadi pengawas bagi pribadi yang
bersangkutan; mengarahkannya sebelum melakukan perbuatan, menimbangnya
setelah perbuatan, dan mencelanya apabila melakukan penyimpangan.
Iman seperti inilah yang telah mengontrol Nabi Yusuf as.
sehingga mampu menepis syahwat yang terlarang. Padahal ketika dirayu oleh
isteri perdana menteri yang juga tuannya, Nabi Yusuf tengah berada di usia
remaja dan dorongan kelelakian yang kuat. Namun saat rayuan perempuan itu
menjadi-jadi, Nabi Yusuf selalu menghindar dan berkata, "Aku berlindung
kepada Allah, dan sungguh tuanku telah memperlakukan aku dengan baik."
Ketika gagal merayu Yusuf secara halus, perempuan cantik
tersebut mulai mengancam dengan kasar. Karena menurut hematnya, barangsiapa
yang tidak tergoda oleh bujuk rayu, mungkin akan luluh oleh ancaman. Isteri
perdana menteri yang cantik ini berkata di hadapan perempuan-perempuan
istana: "Sungguh, aku telah menggoda dia untuk tunduk kepadaku, tapi dia
menolak. Namun jika dia tetap menolak, aku akan memenjarakannya, dan dia
akan termasuk golongan orang-orang yang hina."
Akan tetapi, dengan iman yang kokoh dan hidup, Yusuf yang
rupawan tidak bergeming. Ia berlindung kepada Tuhannya seraya berkata:
"Wahai Tuhanku, penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan
perempuan-perempuan itu. Dan jika tidak Engkau hindarkan aku dari tipu daya
mereka, tentu aku akan cenderung untuk memenuhi ajakan mereka, dan tentulah
aku termasuk orang-orang yang bodoh."
Iman yang mampu menjadi kekuatan pengontrol dapat juga kita
temukan dalam kisah seorang sufi agung, Ibrahim bin Adham. Suatu hari,
Ibrahim bin Adham didatangi oleh seseorang yang sudah sekian lama hidup
dalam kemaksiatan, sering mencuri, selalu menipu, dan tak pernah bosan
berzina.
Orang ini mengadu kepada Ibrahim bin Adham, "Wahai tuan guru,
aku seorang pendosa yang rasanya tak mungkin bisa keluar dari kubangan
maksiat. Tapi, tolong ajari aku seandainya ada cara untuk menghentikan semua
perbuatan tercela ini?"
Ibrahim bin Adham menjawab, "Kalau kamu bisa selalu berpegang
pada lima hal ini, niscaya kamu akan terjauhkan dari segala perbuatan dosa
dan maksiat. Pertama, jika kamu masih akan berbuat dosa dan maksiat, maka
usahakanlah agar Allah jangan sampai melihat perbuatanmu itu."
Orang itu terperangah, "Bagaimana mungkin, Tuan guru, bukankah
Allah selalu melihat apa saja yang diperbuat oleh siapapun? Allah pasti tahu
walaupun perbuatan itu dilakukan dalam kesendirian, di kamar yang gelap,
bahkan di lubang semut pun."
"Wahai kisanak, kalau yang melihat perbuatan dosa dan maksiatmu
itu adalah tetanggamu, kawan dekatmu, atau orang yang kamu hormati, apakah
kamu akan meneruskan perbuatanmu? Lalu mengapa terhadap Allah kamu tidak
malu, sementara Dia melihat apa yang kamu perbuat."
Orang itu tertunduk, "katakanlah yang kedua, Tuan guru!"
"Kedua, jika kamu masih akan berbuat dosa dan maksiat, maka
jangan pernah lagi kamu makan rezeki Allah."
Pendosa itu kembali terperangah, "Bagaimana mungkin, Tuan guru,
bukankah semua rezeki yang ada di sekeliling manusia adalah dari Allah
semata? Bahkan, air liur yang ada di mulut dan tenggorokanku adalah dari
Allah jua."
Ibrahim bin Adham menjawab, "Wahai kisanak, masih pantaskah kita
makan rezeki Allah sementara setiap saat kita melanggar perintahNya dan
melakukan laranganNya? Kalau kamu numpang makan kepada seseorang, sementara
setiap saat kamu selalu mengecewakannya dan dia melihat perbuatanmu,
masihkah kamu punya muka untuk terus makan darinya?"
"Sekali-kali tidak! Katakanlah yang ketiga, Tuan guru."
"Ketiga, kalau kamu masih akan berbuat dosa dan maksiat,
janganlah kamu tinggal lagi di bumi Allah."
Orang itu tersentak, "Bukankah semua tempat ini adalah milik
Allah, Tuan guru? Bahkan, segenap planet, bintang dan langit adalah milikNya
juga."
Ibrahim bin Adham menjawab: "Kalau kamu bertamu ke rumah
seseorang, numpang makan dari semua miliknya, akankah kamu cukup tebal muka
untuk melecehkan aturan-aturan tuan rumah itu sementara dia selalu tahu dan
melihat apa yang kamu lakukan?"
Orang itu kembali terdiam, air mata menetes perlahan dari
kelopak matanya, "Katakanlah yang keempat, Tuan guru."
"Keempat, jika kamu masih akan berbuat dosa dan maksiat, dan
suatu saat malaikat maut datang untuk mencabut nyawamu sebelum kamu
bertobat, tolaklah ia dan janganlah mau nyawamu dicabut."
"Bagaimana mungkin, Tuan guru? Bukankah tak seorang pun mampu
menolak datangnya malaikat maut?"
Ibrahim bin adham menjawab, "Kalau kamu tahu begitu, mengapa
masih jua berbuat dosa dan maksiat? Tidakkah terpikir olehmu, jika suatu
saat malaikat maut itu datang justru ketika kamu sedang mencuri, menipu,
berzina dan melakukan dosa lainnya?"
Air mata menetes semakin deras dari kelopak mata orang tersebut,
"Wahai tuan guru, katakanlah hal yang kelima."
"Kelima, jika kamu masih akan berbuat dosa, dan tiba-tiba
malaikat maut mencabut nyawamu justru ketika sedang melakukan dosa, maka
janganlah mau kalau nanti malaikat Malik akan memasukkanmu ke dalam neraka.
Mintalah kepadanya kesempatan hidup sekali lagi agar kamu bisa bertobat dan
menambal dosa-dosamu itu."
"Bagaimana mungkin seseorang bisa minta kesempatan hidup lagi,
Tuan guru? Bukankah hidup hanya sekali?"
"Oleh karena hidup hanya sekali, Kisanak, dan kita tak pernah
tahu kapan maut akan menjemput kita, sementara semua yang telah diperbuat
pasti kita pertanggungjawabkan di akhirat kelak, apakah kita masih akan
menyia-nyiakan hidup ini hanya untuk menumpuk dosa dan maksiat?"
Orang itu langsung pucat, dan dengan surau parau menahan ledakan
tangis ia mengiba, "Cukup, Tuan guru, aku tak sanggup lagi mendengarnya."
Lalu ia pun beranjak pergi meninggalkan Ibrahim bin Adham. Dan sejak saat
itu, orang-orang mengenalnya sebagai seorang ahli ibadah yang jauh dari
perbuatan-perbuatan tercela.
Demikianlah, betapa indahnya jika kita mampu menjadikan iman sebagai
kekuatan pengontrol. Alangkah nikmatnya bila kita mampu menjadikan iman
sebagai cahaya yang menerangi setiap sisi jiwa dan hidup kita; sehingga kita
mampu menjalin hubungan yang mesra dan harmonis dengan Allah Sang Pencipta,
diri kita sendiri, serta lingkungan di sekeliling kita.

Kenali Dirimu

Segala puji bagi Allah yg dengan limpahan kasih sayangNya..telah menjadikan alam begitu indah., hingga Sang mentari pagi berlomba dgn cicit pipit yang bersahutan..dimana dendangnya merinai kesejukan ..dan merdunya melerai tabir kabut yg menyeruak alam.

Maakhalaqta haadza baatilaa..,sungguh tiada ada cacat yg tergores pada bongkah cintaNya..,tiada ada noda pada tirai ketulusanNya dan tiada ada rona bosan yg terbesit pada tiap janji - janjiNya.

Itulah Allah SWT..,Sang Kekasih yg kadang kita lupa tuk mengenangnya, kita lupa tuk menyapanya pada detak hari yg kian susut.,hingga cintanya yg tidak pernah pudar itu berbalas pengkhianatan hamba-hambanya yg terpuruk lembah jelaga hati yg pekat.

Terkadang diri kita menjadi khilaf..atau memang dibuat menjadi khilaf yang pesonanya menoktah pada tiap perjalanan hari, hingga kita begitu terlena menyauh cinta pada sang Fatamorgana..,padahal cinta itu begitu mengecewakan.,menyayat hati, walau berawal pada rytme yg mendayu Syurga, hingga leburnya pada akhir sang kisahnya bagai pantai di pukul ombak.hilang tak berbekas..tinggalah buih yg terseret gelombang hampa.

Itulah cinta yg tanpa terimprovisasi oleh rasa ubudiyah hingga geloranya tergerak tanpa ta'zhim yg menjiwa, akibatnya kondisi jiwa yg seharusnya terpupuk oleh Mahabah ilallah itu menjadi gersang. Hidupnya terpenuhi oleh sifat-sifat yg tak memenuhi ( puas ), karena itulah sifat sang Dunia.yg dahaganya bagai air laut yg merontangkan jiwa.

Ada sebersit untai kasih pada AlQu'ran S. 42 : 19 yg berbunyi " Allahu latiifu bi'ibaadihi yarruzuqu manyasyaau wahuwalqawiyyul'adziizu..,yg artinya Sesungguhnya Allah itu lembut terhadap hamba-hambanya , Dia memberikan rizki kpd siapa yg dikehendakinya, dan Dialah yg maha kuat lagi Maha Perkasa .." , Subhaanallah sebuah ungkapan yg tulus serta lembut dan mengandung ketegasan akan sifat kekuasaanNya. Sebuah sifat yg sempurna dimana tiada ada satu makhlukpun yang dapat menandingi sifat2 tersebut. Sehingga setiap ketentuannya yang Allah berlakukan entah berupa Rahmat dan hukuman tidak lepas dari sifat Kasih-sayang dan KeadilanNya yang hakiki.

Banyak cara dalam upaya membalas cinta Allah tsb, dengan harapan akan kedekatan yg indah selalu bersamanya, salah satunya adalah mengenal jauh tentang diri kita sendiri..Man'arafa nafsahu faqad'arafa rabbahu..barang siapa mau mengenal dirinya makan ia akan mengenal tuhanNya..,sehingga manusia-manusia yang selalu berusaha mengenal Tuhannya melalui dirinya tsb, adalah menjadikan hidupnya penuh dgn introspeksi diri..,dimana secara jujur mengakui segala kekurangannya dgn cara Muhasabah ditengah sunyinya malam, dalam derai isak tangis ampunan atas segala langkah langkahnya yg lalai.

Muhasabah dan Muqarabbah tersebbut berawal dari sebuah niatan yg kuat akan peran serta kedudukannya sebagai seorang hamba yg Dho'if , dimana segala ketergantungan dalam hidupnya bermuara serta berakhir dalam genggamanNya.,maka dgn pengakuan Allah didalam Al-qur'an yg mengatakan.." Uulaaika yusaari'uuna filkhairaati wahum lahaa saabikuuna.'Mereka itu bersegera untuk mendapatkan kebaikan-kebaikan dan merekalah yg segera memperolehnya.

Itulah janji Allah kepada orang-orang yg berusaha untuk mencari kebaikan yang berwujud pada sebuah ungkapan cinta kepada Allah ( taqwa ) sehingga .." Waanna sa'yahu saufayuraa ..Usaha-usahanya tsb akan diperlihatkan (Qs 53 :40 ) baik didunia berupa ketenangan didalam hidup, serta kepuasan yang tiada berakhir didalam yaumil akhir kelak.

Contoh-contoh singkat lain dalam upaya mencari Cinta serta keridhoanNya, adalah salah satunya memelihara anak2 yatim serta mengupayakan kehidupannya, menolong para fakir miskin dengan mencarikannya sebuah solusi hidup yang terbaik, melindungi para janda-janda syuhada di medan konflik, serta orang2 yang selalu menasehati dalam kebaikan dan kesabaran. Dan mereka-mereka itu selalu mengais kasih dengan cara mengetuk keridhoanNya disepertiga malam.,memohon ampun atas segala peluh alpa yg telah tersimbahkan..hingga rintih pada sisipan do'anya..berbunyi..

'Rabbanaa laatudzig quluubana.ba'daidzhadaytanaa'

Wahai Allah janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepad kesesatan setelah Engkau beri petunjuk..

'Wahablanaa minladunka rahmatan..'

Dan karuniakanlah kepad kami Rahmat dari sisi Engkau..

Innaka antal wahaabu.

Sesungguhnya Engkaulah maha pemberi Rahmat.( Qs 03:08 )

Wahai Allah aku memohon padaMu terhadap apapun yg Engkau putuskan bagi hidupku..

Dan kesejukan hidup setelah matiku..

Serta kelezatan memandang wajahMu..

Dan kerinduan saat berjumpa denganmu.

Sungguh yang kurasa saat paling menyenangkan adalah saat merindu dgn Mu, dan saat yg paling indah ketika melepas rindu bersama keridhoanMu.

Posting Account facebook Dawn Ahmed Bellamy

*      Dunia dan Akhirat itu ibarat Masyriq dan Maghrib (Timur dan Barat), jika kita lebih condong ke satu arah saja, maka kita akan berpaling dari arah yg lainnya. Apakah kita sudah menuju ke satu arah, dan berpaling dari arah lainnya ?
*      Bisikan kebaikan berasal dari malaikat Allah (Malaikat Mulhim) ajakannya disebut Ilham, kemudian bisikan kejahatan berasal dari setan (Bernama Waswas) ajakannya disebut waswasah.
*      Dalam hal teology islam, ketika manusia membicarakan Qodo dan Qadar, ada Qodo dan Qadar yang harus diucapkan Lisan, ada Qodo dan Qadar yang harus diucapkan dihati.
*      Terkadang setan juga mengajak manusia kepada kebaikan, tetapi itu hanya sebagai pancingan. Seperti setan mengajak kita untuk bersungguh-sungguh ibadat sunah yang besar pahalanya, kemudian manusia itu, lalai mengerjakan yang wajib.
*      Facebook membuat banyak orang seperti orang yahudi. Kalau yahudi berdoa di dinding tembok reruntuhan, kalau kebanyakan pengguna facebook berdoa di dinding facebook.
*      Ingin sekali bertanya pada Tuhan. "Tuhan berapa tahun lagi sisa umurku ini ?". Andai aku tahu berapa sisa umurku, mungkin sekuat tenaga kesalahan sekecil apapun, aku coba hindari.
*      Namun dibalik rahasia sisa umur kita, entah 1 minggu, 1 bulan, 1 tahun, 10 tahun. Mari disisa umur kita, coba bersama-sama perbaiki kesalahan yang terjadi dimasa lalu.
*      Ya beginilah keadaan kita saat ini, hanya wacana-wacana-wacana, tanpa ada gerakan yang mengarah kesana. Ibarat "Kumpulan tikus yang mengadakan perkumpulan dan mencari solusi, agar bisa menghindari ancaman kucing. Kemudian ada satu tikus yang mengusulkan, bagaimana klw kucing dipasang lonceng kecil dilehernya, dan semuanya sepakat." Namun yang jadi masalah, siapa diantara tikus itu yang berani memasangkannya.
*      Ketika hati kita sudah terikat dengan cinta yang sesungguhnya, maka Allah SWT akan menguji kita berdasarkan kecintaan kita itu.
*      Ketika kita melihat anak yang aktif bahkan cenderung nakal, begitu menyusahkan, hati-hati jangan sampai kita merubah dirinya dengan pukulan. Biasanya Anak yang aktif dan bahkan nakal, sebenarnya memiliki kecerdasan yang tinggi.
*      Ada satu kisah " Dahulu ada anak bernama Ihsan, anak tersebut begitu nakal, ia sering main judi, ngadu ayam, nonton bioskop. walau pada waktu itu bioskop masih jarang. Ihsan adalah anak Kyai Terkemuka dikediri. Kemudian sang Nenek geram dengan tingkah sang cucu tersebut. Akhirnya sang Nenek bermunajat kepada sang pencipta, dan meminta cucunya dicabut nyawanya. Kemudian Ihsan bermimpi bertemu kakenya dan dipukul menggunakan batu, sampai Ihsan terbangun karena merasa kesakitan. Setelah itu Ihsan benar-benar taubat, dan menjauhi kehidupan sebelumnya. Dan dulu Ihsan kecil yang nakal, sekarang Ihsan dikenal sebagai "Syaikh Ihsan bin Muhammad Dahlan al Jamfasi al kadiri al jawi, sebagai penulis Sirajuth Thalibin Syarah Minhajul Abidin karya al-Ghazali""
*      Setiap satu nyawa terhubung ke banyak hati. Setiap hari nyawa menghilang, berapa hati yang bersedih?
*      Meskipun Mata ini lelah untuk melihat, Telinga ini sudah enggan lagi mendengar. Aku Akan selalu mensyukuri NikmatMu walau tanpa Indra.
*      Apalah arti Nilai baik, terpandang, dianggap tinggi, dianggap tercantik atau tertampan, terhormat. Apakah besok kita akan sama seperti hari ini ? Apakah besok kita merasa lebih baik ? Atau, Apakah besok tidak akan menemukan kematian ?
*      Ketika Raja Persia Zemire memerintahkan kpd para ilmuannya untuk menulis sejarah anak manusia. Selang 20 th ilmuan membawa 12 unta, 1 unta 500 jilid. Raja meminta meringkasnya, sampai ketiga kalinya diringkas. Ilmuan muda meringkasnya menjadi 3 kata. Memberitahukan kpd raja yg terbaring menunggu kematiannya dgn 3 kata sjrh anak manusia" Lahir,,,Menderita,,,Mati"
*      Aku terhempas Angin panas, panasNya membakar otak, otakku kini tak mampu lagi memikirkannya.
*      Kebahagian itu imajinasi yang dibuat oleh otak manusia itu sendiri, ketika suatu hal diterima otak sebagai kebahagian, kemudian terciptalah kebahagiaan.
*      Walaupun dengan kesendirian dalam keadaan gelap, tak tau kenapa otakku mengolahnya menjadi suatu kebahagiaan.
*      Mungkin Jika Iblis berkata "Sebenarnya dalam hati terdalam, Aku menyesal mengajak Adam dan Istrinya mengikuti jejakku dan Aku merasa iba kala menyaksikan Anak cucu Adam menghadapi kehidupan dunia yang amat menyusahkan dan penuh kesulitan".
*      Mereka Selalu Berkata "Aku Mencari Ilmu Wajib Karena Allah", Akan Tetapi Hati Kecilnya Takut Bahwa Seberapa Besar Uang yang dihasilkan Dari Mendapat Ilmu Ini.
*      Dinegara Miskin dan Berkmbang Konsep Takdir yang Memenangkan Pertempuran !
*      Kebohongan MenyelamatkanMu untuk sementara, kemudian MenghancurkanMu untuk selamanya.
*      Ketika kamu mengajak aku ke timur, aku ikuti kamu ke timur. Ketika kamu mengajak aku ke barat, aku ikuti kamu ke barat. Ketika kamu mengajak aku ke utara, aku ikuti kamu ke utara. Ketika kamu mengajak aku ke selatan, aku ikuti kamu ke selatan. Tapi kenapa kamu anggap aku selalu tidak hadir dibelakangmu.
*      Banyak orang berasumsi, bahwa kehidupan dimasa muda itu sungguh saat menyenangkan. Bukankah masa muda itu, masa dimana otak berputar tanpa henti, menentukan pilihan hidup apa yang akan dijalani di masa depan.
*      Setiap tharikat yang dijalankan manusia untuk mendekati Tuhannya tentulah akan berbeda - beda. Seperti dikatakan Rasul SAW “Jalan untuk beribadat kepada Allah itu, sebanyak nafas mahluk”
*      Jika dunia dan akhirat dapat berkumpul pada orang lain, tentu pada diriku pun dapat. Sebab aku diberikan kehalusan dan kekuatan oleh Allah SWT. (Sayidina Umar bin Khatab)
*      Ketika manusia berzuhud terhadap dunianya, sudah dipastikan setiap anggota badannya akan saling menolong untuk melaksanakan ibadah.
*      Siapapun yang merasa tinggi maka Allah rendahkan, siapapun merasa rendah maka Allah tinggikan.
*      Salah satu sifat Rasul SAW, beliau manusia yang amat pemalu, sampai-sampai beliau tidak pernah lama memandangi wajah orang lain.
*      Ketika Al-Ghazali menyelami Filsafat, teologi (kalam), dan mazhab takmiliyah. Tidak ada satupun dari ketiga jalan itu yang mampu menjawab kegelisahannya. Kemudian beliau menemukan jalan keempat yang mampu menjawab kegelisahannya, dan jalan itu adalah Tasawuf.
*      Tetaplah senyum, tetaplah berikan kata-kata manis, tetaplah meminta perlindungannya, tetaplah seakan kamu bahagia, tetaplah seakan kamu hangat, walaupun itu hanya uang palsu, namun masih memiliki nominal angka.
*      Terus melangkah, dan coba lupakan. Tidak ada negri yang damaaaaaaaai, tentraaaaaaam.
Hanya bila digempur, kemudian bangkit, digempur, bangkit, digempur, bangkit.
*      Jika kamu ingin menjadi Hitam, kemudian hanya menghitamlah dengan menyeluruh.
*      Betapa sedihnya disaat Rasul SAW ditinggalkan paman tercinta Abu Thalib, dan 3 bulan kemudian ditinggalkan istri yang selalu mendampingi dengan penuh keikhlasan. Beberapa waktu setelah 2 kejadian mengerikan itu, Rasul SAW berangkat ke thaif untuk mencari perlindungan, dan apa yang terjadi ? Rasul SAW disiksa oleh orang-orang thaif.
Sudah sampai mana kita meneruskan perjuanganNya ?
*      Andai dulu kita dikasih kesempatan, kehidupan mana yang akan dijalani. Baik / Buruk ? . Pasti kita memilih yang baik, namun alangkah lebih baik kita memilih yang buruk, dengan kehidupan yang buruk, membangkitkan kehidupan yang lebih baik.
*      Bukankah Bumi itu terus berputar ? Bukankah Bumi itu tidak selalu malam ? Bukankah Bumi itu tidak selalu mendung ? Bukankah Bumi itu tidak selalu dihiasi pelangi ? Bukankah Bumi itu memiliki jurang yang membahayakan ?  So Let me forget all of the hate, all of the sadness.
*      Hanya terus tingkatkan keyakinan tiada yang harus lebih di cintai kecuali Dia yang selalu benar-benar mencintai, dan terus menjaga, terus mendengarkan, terus memaafkan.
Kesalahan membiarkan diri menjauh dan semakin menjauh semoga tidak akan terulang, dan tetap teguh atas apa yang selalu direncanakan.
*      Ali bin Abi Thalib dalam syairnya " Sesungguhnya kawan sejatimu adalah bersamamu, yang membahayakan dirinya untuk memberimu manfaat, apabila terjadi musibah maka dia mendatangimu dan mengorbankan dirinya."
*      Ketika Achieles ditinggalkan wanita dan prajuritnya, tidak ada tempat untuk dia kembali, hanya ada satu yang selalu menerima dan menunggu kapanpun dia akan pulang, dan itu adalah Wanita yang melahirkannya.
*      Sekarang mungkin Tuhan akan berkata "Ketika aku tidak menurunkan hujan, kalian berdoa "Allahuma Agitsna, Allahuma Agitsna, Allahuma Agitsna", Setelah aku kasih kalian Air dari langit, kalian malah menyalahkanku, lantas aku harus bagaimana ?".
*      Ketika manusia berkata "ingin rasanya waktu itu terulang sekali saja", dulu aku bilang, mana bisa ? Justru pernyataan tersebut bisa menjadi mungkin, karena Tuhan mendengar penyesalan kita.
Jangankan mengulang waktu, Mengulang semua kehidupan dari awal terciptanya alam semesta, Tuhan itu Mampu.
*      Aku selalu takut akan bunyi Hadits ini "Salah seorang diantara kalian tidak beriman sebelum Allah dan Rasul-Nya menjadi lebih dicintainya daripada keluarga, harta dan seluruh manusia."
*      Mari kita tegaskan kembali. Hanya orang yang terpenjara dalam sempitnya khayalan menyangka, bahwa keindahan adalah sesuatu yang hanya bisa dirasakan panca indera ataupun khayalan. Namun keindahanya bukan hanya aku rasakan melalui panca indera, ada yang lebih bisa merasakan keindahanya, dan itu adalah Hati.
*      Saat umur 12 th. Rasul SAW dibawa ke syam oleh pamannya. Ketika sang pendeta memegang tangan Nabi. Sang Pendeta Berkata " sungguh aku melihat ketika kalian berjalan dibebukitan, pepohonan, dan hewan bersujud padannya "
*      Fath al-Moshulli bertanya " Jika orang sakit tidak diberi makan dan minum obat, bukankah dia akan mati ?" "Demikian juga dengan hati, apabila hati tidak diberi hikmah dan ilmu selama tiga hari, dia akan mati"
*      Walau hari kemarin mendung, tidak akan jadi alasan untuk kita jadikan hari ini terus berselimut.
Kita lihat dan terus lihat masa depan yang cerah, hanya terus bersabar sampai kita mengakhiri tanjakan ini.
*      Kenapa harus ragu apabila kita ditanya "Apakah anda Muslim yang Fundamental ?"
Bukankah seorang dokter dikatakan dokter, apabila ia sudah menjadi dokter yang sudah menguasai ilmu kedokteran yang fundamental.
*      Saat Julio Ceasar melihat patung Alexander The Great, Ia menangis.
Karena apa ? Karena di kehidupan yang singkat dan di umur yang muda, Alexander mampu menguasai bagian Erofa dan Asia.
*      Ada satu faktor yang mendasar, Achieles, Hector, Alexander Agung, Julio Ceasar, Saladin, Sultan Mehmed II, bisa menjadi orang besar dan dikenang sepanjang masa. Mereka menjadi orang besar karena mereka mampu menjadi dirinya sendiri.
*      Ketika sehari setelah kematian Nabi SAW, Aisyah berdiri dan menangis diatas Makam Nabi SAW dan berkata : "Hai orang yang belum pernah mengenakan pakaian dari sutera. Hai orang yang belum pernah tidur diatas ranjang yang empuk. Hai orang yang hidup di dunia yang belum pernah merasakan seperti apa rasa kenyang itu meskipun dengan roti dan gandum kasar. Hai orang yang tidak pernah tidur sepanjang malam karena takut siksa neraka."
*      Disaat kita bertanya-tanya " Ya Tuhan apa yang menjadi kendalaku, ketika aku meminta sesuatu kepada-Mu, aku belum pernah merasakan dari apa yang aku pinta pada-Mu ?"
Kita tanya lagi dalam hati yang terdalam "Hati siapa yang menjadi penghalang permintaan kita pada-Nya ?"
*      Tetaplah menjadi cahaya, walaupun angin silih berganti bergerak mengusik keberadaanmu, hanya tinggal tunggu sampai angin itu merasa bosan karena keteguhan kita. Sampai saat di ujung nanti kita akan menyadari bahwa angin itu ternyata menguatkan cahayamu. Dan akan selalu aku jaga kehormatan cahayamu.
*      Kenapa hal yang satu ini selalu menjadi terlupakan, saat tiba kesempatan akhir, siapa yang mungkin kita ingat ?. Bukankah semua manusia akan mengalaminya, namun sedikit yang menyadarinya, bahwa kematian selalu siap untuk mendekap tubuh manusia.
*      Saat Nabi SAW hendak dibunuh dari belakang oleh surakoh, serentak kuda yg di tunggangi surakoh tersungkur (oleh Zibril). Namun apa yang Nabi lakukan ? Balik membunuhnya ? Atau Nabi berlari menjauhi surakoh ?. Namun itu semua tidak di lakukan Nabi, Nabi berbalik badan dan membangunkan surakoh, seraya berkata " Ila Liqo Ma'a Salamah (sampai berjumpa kembali dalam suasana damai) ". Namun surakoh ingat akan hadiah seratus onta bila mendapat kepala Muhammad, sampai ketiga kalinya surakoh tidak bisa mendekati Nabi, dan Nabi terus membangunkannya. Sampai Nabi membaca surat Al-Ikhlas dan Surakoh tersungkur menangis kemudian ia membaca Syahadat. 
*      Apapun yang menjadi persoalan dunia yang tidak terselesaikan, jangan kecil hati !!! MahaAdil Allah, Allah ciptakan pengadilan Akhirat untuk menyelesaikan persoalan dunia yang tidak terselesaikan.
*      Saat Nabi SAW hendak dibunuh dari belakang oleh surakoh, serentak kuda yg di tunggangi surakoh tersungkur (oleh Zibril). Namun apa yang Nabi lakukan ? Balik membunuhnya ? Atau Nabi berlari menjauhi surakoh ?. Namun itu semua tidak di lakukan Nabi, Nabi berbalik badan dan membangunkan surakoh, seraya berkata " Ila Liqo Ma'a Salamah (sampai berjumpa kembali dalam suasana damai) ". Namun surakoh ingat akan hadiah seratus onta bila mendapat kepala Muhammad, sampai ketiga kalinya surakoh tidak bisa mendekati Nabi, dan Nabi terus membangunkannya. Sampai Nabi membaca surat Al-Ikhlas dan Surakoh tersungkur menangis kemudian ia membaca Syahadat.
*      Tembongkeun agungna ajaran Islam ku kalakuan anjeun. #AF_Ghazali
*      Salah satu sisi tragis kepribadian manusia adalah saat dia singkirkan Tuhan, dari pencariannya.
Tuhan adalah perhatian utama, jika manusia singkirkan perhatian yang utama, kemudian manusia itu akan mencari gantinya. Itulah sifat alami manusia. Manusia akan mencari ganti untuk mengisi ruang kosong dalam dirinya. Naudzu billahi min dzalik
*      Jika kita berdebat untuk mencari kebenaran, lakukanlah. Tetapi jika kita berdebat untuk mengagungkan diri, hentikanlah.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting