Pada 2 Agustus 1492, lebih dari
300.000 Yahudi diusir dari Spanyol (catatan : Yahudi sudah seringkali
diusir oleh bangsa lain karena sifat buruknya, mulai dari keturunan Yahudza yang
diusir dari mesir oleh firaun, diusir dari Inggris, hingga spanyol. Sesuai nama
kaumnya isra = perjalanan dan el = Tuhan, yang bila diartikan
adalah bangsa yang diperjalankan oleh tuhan / Allah, mereka tidak punya tanah
air). Hari berikutnya yaitu 3 Agustus, Columbus berencana melakukan pelayaran
ke barat dengan mengikutsertakan sekelompok Yahudi. Namun para Yahudi ini tidak
bisa disebut pengungsi karena telah sejak lama rencana Columbus menarik
perhatian orang-orang Yahudi yang berpengaruh. Bahkan Ratu Isabella yang
mendanai pelayaran Columbus ini dipengaruhi oleh 3 Maranos
(orang-orang Yahudi rahasia) yang punya pengaruh besar di istana Spanyol.
Mereka adalah Luis de Santagel, seorang penarik pajak kerajaan dan pedagang
penting di Valencia, Gabriel Sanchez, bendahara istana dan Juan Cabrero,
seorang pengurus rumah tangga kerajaan. 3 Maranos ini mengatakan
kepada ratu bahwa harta kerajaan mulai menipis, dan kemungkinan Columbus
menemukan emas di Hindia. Akhirnya ratu Isabella pun rela menggadaikan
perhiasannya untuk membiayai pelayaran itu.
Cristoforo Colombo (nama asli
Christopher Columbus) sendiri merupakan anggota ordo knight of Christ,
pecahan dari knight Templar yang dibasmi secara kejam oleh raja Philip
le Bell dan Paus Clement V pada hari jumat 13 oktober tahun 1307. knight
Templar kemudian terpecah menjadi beberapa ordo, beberapa diantaranya
adalah knight of Teutonic (Adolf Hitler merupakan anggota ordo ini) di
Jerman, knight of Malta di Malta dan knight of Christ di
Italia. Pecahan knight Templar ini juga memiliki tujuan untuk
menemukan suatu tanah baru yang terbebas dari pengaruh gereja katolik yang
telah menguasai seluruh eropa pada masa itu.
Sejak awal, kalangan Yahudi
melihat Amerika bak sebuah tanah yang penuh buah dan merupakan tanah yang
dijanjikan yang bebas dari tekanan katolik Roma yang dikomandoi oleh Paus,
terlebih lagi mereka diusir dari spanyol sehingga semakin memicu para Yahudi
untuk migrasi ke tanah baru.
Sesampainya di tanah Amerika,
pasukan ekspedisi langsung menjalankan sistem kolonialisasi (penjajahan) dengan
membasmi penduduk pribumi yaitu suku Indian. Columbus bersama “boncengan”
Yahudi nya melakukan pembantaian yang lebih tepat disebut pemusnahan etnis (genocide).
Dua peneliti dari California University yaitu Sherburne dan Woodrow mendapatkan
bahwa dalam waktu 12-20 tahun setelah kedatangan Columbus, suku Arawak yang
awalnya berjumlah 8 juta orang menjadi tinggal 22.000 orang saja. Artinya lebih
dari 90% penduduk asli dimusnahkan oleh Columbus dkk. dalam waktu 12-20 tahun.
Salah seorang Yahudi awak kapal
Columbus bernama Luis de Torres yang pertama kali menemukan kegunaan tembakau,
ia kemudian bermukim di Kuba dan bisa dikatakan dialah pionir kontrol Yahudi
atas bisnis tembakau sekarang ini.
Peranan Yahudi dalam pembentukan
(founding) Amerika dimulai sejak awal penemuannya, jadi tidak aneh
bila sekarang Amerika sangat mendukung Israel/ Yahudi dalam menjalankan politik
luar negerinya, karena pada dasarnya Amerika sendiri didirikan dan dikuasai
oleh para Yahudi sejak awal berdirinya, bahkan orang-orang penting yahudi
merupakan inisiator ekspedisi penemuan benua baru ini. Sejak agresi dan
ekspansi inilah kaum Yahudi mulai menetap di benua Amerika.
Di dalam kelompok ekspedisi
Columbus, terdapat banyak orang Yahudi, bahkan seorang Yahudi teman Columbus
bernama Bernal yang bertugas sebagai dokter di kapal Santa Maria pimpinan
Columbus berkhianat dan menghasut awak kapal untuk memberontak terhadap
Columbus dan berhasil. Columbus pun melarikan diri pulang ke Spanyol. Columbus
sendiri meninggal pada tahun 1506 dalam keadaan menyedihkan dan miskin. Betapa
liciknya kaum Yahudi yang membuang seseorang yang diperalatnya bila sudah tidak
dibutuhkan lagi.
Kaum Yahudi ini tidak saja hanya
mendiami Kuba, Brazil juga merupakan daerah favorit kaum Yahudi Eropa untuk
dijadikan tempat tinggal. Saat meletus peperangan antara Brazil dan Belanda,
kaum Yahudi Eropa yang telah menetap di Brazil merasa tidak aman dan memilih
untuk mengungsi ke sebuah koloni belanda di Amerika Utara yang dinamakan Nieuw
Amsterdam. Gubernur Jenderal Nieuw Amsterdam saat itu Peter Stuyvessant mencium
gelagat tidak baik dari eksodus orang-orang Yahudi tersebut dan berusaha
meminimalisir jumlah mereka di koloninya. Namun dengan pengaruh pemodal Yahudi
di Eropa yang menyokong bantuan dana Belanda di masa peperangan akhirnya kaum
Yahudi pun bebas masuk ke koloni ini. Walau begitu Peter Stuyvessant tetap
membatasi peranan kaum Yahudi ini di koloninya dengan membuat peraturan seperti
Yahudi tidak boleh menjadi ambtenaar (pegawai pemerintahan) dan juga
dilarang membuka retail dan menjual komoditas tertentu. Ternyata pembatasan ini
justru membuat Kaum Yahudi ini menjadi kreatif untuk menghasilkan uang. Salah
satunya dengan menjual pakaian bekas dan membuat pakaian yang kuat serta murah
meriah yang terbuat dari bahan terpal, bahan layar kapal yang sekarang ini
dikenal dengan nama jeans atau blue jeans. Pakaian ini
dikembangkan oleh seorang Yahudi bernama Levi Strauss. Akhirnya jadilah Nieuw
Amsterdam sebagai pusat perdagangan pakaian bekas. Nama Nieuw Amsterdam
diberikan oleh Belanda untuk mengobati rasa rindu terhadap kampung halaman,
kemudian oleh kaum Yahudi pendatang baru dinamakan New Jerusalem, akhirnya kota
ini direbut oleh Inggris dari Belanda dan dinamakan New York.
Saat ini siapa yang tidak kenal
New York? kota terbesar di Amerika dan merupakan pusat komunitas terbesar dan
terpadat di seluruh dunia, bahkan lebih dari setengah perputaran uang dunia
dikendalikan dari New York. Ini merupakan bukti bahwa sesungguhnya Yahudilah
yang membangun kota New York dan menguasainya hingga kini.
Post Ahmad Fajar
Follow
@Dawn_bellamy