Selasa, 07 Februari 2012

Duel terindah Achilles VS Hektor

Achilles memperoleh baju dan senjata perang baru dari ibunya, Thetis. Peralatan perang tersebut dibuat oleh Hefaistos, dewa pandai besi. Dengan peralatan perang baru ini, Achilles berniat mencari dan menghabisi Hektor. Pada pagi harinya, Achilles tidak mau sarapan pagi. Odisseus tahu bahwa Achilles tak akan menang jika tidak sarapan, maka Odisseus menyuruhnya untuk makan namun Achilles tetap tidak mau makan sebelum kematian Patroklos terbalaskan. Bahkan Zeus setuju dengan pendapat Odisseus tentang makan sebelum perang. Zeus pun mengirim Athena untuk mengisi perut Achilles dengan nektar dan ambrosia.

Thetis memberi peralatan perang baru pada Achilles.

Zeus menyatakan bahwa para dewa boleh berpartisipasi lagi dalam perang. Zeus melakukannya karena telah memenuhi janjinya pada Thetis. Alasan lainnya adalah untuk mencegah Achilles menaklukan Troya hari itu. Kota Troya tidak boleh jatuh sebelum waktunya. Ini menunjukkan bahwa Achilles bisa mengubah sejarah kalau saja nafsu dendamnya tidak diawasi oleh para dewa.

Achilles berangkat menuju Troya. Dalam perjalanannya dia dihadang oleh banyak prajurit Troya, namun dia membunuh semua yang menghalangi jalannya, sementara para prajurit Troya lainnya kabur tunggang-langgang. Bahkan Aineias juga nyaris dibunuh oleh Achilles, kalau saja tidak diselamatkan oleh Poseidon. Dewa Poseidon, yang pada dasarnya mendukung Yunani, memberitahu Aineias bahwa Aineias ditakdirkan untuk menjadi pemimpin Troya di masa depan. Polidoros, putra bungsu raja Priamos, tidak selamat dari amukan Achilles. Sebenarnya Priamos sudah melarang Polidoros bertempur, namun Polidoros keras kepala dan tetap nekat menghadapi Achilles. Polidoros adalah seorang pelari cepat, namun hari itu dia kalah cepat oleh tombak Achilles.

Hektor melihat adik laki-lakinya mati oleh Achilles. Hektor pun berniat membalas dendam. Achilles melihat Hektor dan hendak langsung membunuhnya, namun Apollo menjauhkan Hektor karena belum waktunya bagi Hektor untuk mati. Mengetahui incarannya kabur, Achilles semakin murka.

Achilles beraksi tanpa ampun, dia membunuh banyak sekali prajurit Troya di sungai Skamandros. Saking banyaknya korban Achilles, sungai itu menjadi tertutupi oleh mayat dan darah. Likaon, putra Priamos dan Laothoe, memohon ampun pada Achilles dan menawarkan upeti. Achilles pernah menangkap Likaon pada hari pertama perang, dan kemudian melepaskannya demi upeti yang besar. Tetapi hari ini Achilles tidak peduli pada harta. Achilles menusuk leher Likaon dengan pedangnya lalu melemparkan mayatnya ke sungai.

Achilles mengamuk di sungai Skamandros.

Sebelumnya dewa sungai Skamandros sudah memperingatkan Achilles untuk tidak mengotori air sungainya, namun Achilles tidak peduli. Dewa sungai pun berusaha menenggelamkan Achilles. Hera melihat ini dan menyuruh putranya Hefaistos untuk mencegahnya. Hefaistos mendatangi Skamandros dan mengancam akan mengeringkan air sungainya dengan api jika tetap nekat menenggelamkan Achilles. Skamandros terpaksa menuruti perintah Hefaistos.

Pertempuran tidak hanya terjadi di tanah Troya. Di Olimpus juga, para dewa mendukung pihak yang disukainya. Hera, Poseidon, Athena dan Hefaistos memihak Yunani, sedangkan Apollo, Artemis, Aphrodite, dan Ares mendukung Troya.

Ares mencoba menyerang Athena dengan tombaknya. Athena dengan tenang melemparkan batu pada Ares sampai Ares terjatuh. Aphrodite bergegas menolong kekasihnya namun wajahnya dipukul oleh Athena. Akibatnya Ares dan Aphrodite terbaring tak berdaya. Sementara itu Poseidon menantang Apollo berkelahi namun Apollo tidak terpancing. Di dekat mereka, Hera merebut busur panah Artemis dan memukul telinganya. Artemis menangis dan berlari mendatangi Zeus. Zeus sendiri tertawa-tawa melihat kekonyolan ini.

Sementara itu Achilles masih mengamuk dan membunuh pasukan Troya. Apollo menyamar sebagai Agenor, putra Antenor, dan menyuruh Ankhises serta prajurit Troya lainnya untuk mengikutinya dan berlindung di balik dinding kota Troya. Berkat panduan Apollo, para prajurit Troya bisa selamat.

Hanya Hektor yang tetap berada di luar, namun dia kehilangan keberaniannya ketika melihat Achilles berlari ke arahnya. Achilles mengejar Hektor dan mengelilingi kota Troya tiga putaran. Athena menyamar sebagai Deifobos, saudara Hektor, dan mengatur supaya Hektor berhadapan dengan Achilles. Ketika melihat bahwa di dekatnya ada saudaranya, Hektor pun berhenti di gerbang Skaia, dia berpikir tidak akan sendirian melawan Achilles. Namun setelah itu Athena pun menghilang.

Apollo, pelindung Hektor, meninggalkan pahlawan Troya tersebut, sedangkan Achilles dibantu oleh Athena. Hektor benar-benar sendirian dalam menghadapi Achilles. Zeus mengagumi kehebatan Hektor, tetapi dia tak bisa berbuat apa-apa karena Hektor ditakdirkan mati pada hari itu. Hektor meminta pada Achilles supaya Achilles bersedia menguburkan mayatnya seandainya Hektor kalah dan mati. Namun Achilles terlalu dendam dan berkata bahwa dia akan membiarkan mayat hektor membusuk dan dimakan oleh burung hering.

Mereka saling melempar tombak. Athena mengambil tombak Achilles dan memberikannya lagi pada Achilles sedangkan Hektor hanya tinggal bersenjatakan pedang. Dengan gagah berani Hektor menghunus pedangnya dan berlari menuju Achilles. Achilles mengangkat tombaknya, mengarahkannya pada Hektor, dan dengan amarah membara, Achilles melemparkan tombaknya pada Hektor.

Achilles membunuh Hektor.

Tombak tersebut menusuk tubuh Hektor. Hektor terjatuh dan akhirnya mati. Achilles lalu mencopot baju perang miliknya yang dipakai oleh Hektor. Setelah itu Achilles mengikatkan mayat Hektor pada kereta perangnya dan menyeret mayat Hektor sampai kamp Yunani. Troya dilanda rasa duka cita yang amat mendalam. Yang paling berduka adalah Priamos dan Hekabe, orang tua Hektor, serta Andromakhe, istri Hektor yang kini menjadi janda. Tubuh Hektor diperlakukan secara tidak layak oleh Achilles, dan Zeus tidak suka itu. Zeus menyuruh Apollo untuk menaburkan ambrosia di atas jenazah Hektor sehingga tidak akan membusuk atau rusak.

Achilles menyeret jenazah Hektor.

Selama dua belas hari, Achilles berduka atas kematian Patroklos. Pada suatu malam, arwah Patroklos mendatangi Achilles dan memintanya untuk memakamkannya. Sebuah upacara pemakaman digelar pada pagi harinya dengan disertai pengorbanan dua belas tawanan Troya. Perlombaan olahraga digelar untuk mengenang Patroklos. Achilles yang menjadi penyelenggaranya sedangkan para pemimpin Yunani lainnya menjadi pesertanya. Cabang olahraga yang diperlombakan antara lain gulat, tinju, panahan, balap lari, dan balap kereta perang.

Dengan bantuan Hermes, raja Priamos bisa menyusup secara diam-diam ke kamp Yunani dan mendatangi Achilles. Priamos memohon pada Achilles untuk mengembalikan mayat putranya. Priamos mengingatkan Achilles bahwa setiap ayah pasti sangat peduli pada anaknya, dan pasti ayah Achilles juga begitu. Achilles memerlakukan Priamos dengan sopan dan hormat. Achilles tahu bahwa kematiannya akan tiba tak lama lagi, sesuai ramalan ibunya. Akhirnya Achilles mengembalikan jenazah Hektor pada Priamos, bahkan Achilles menyatakan adanya dua belas hari gencatan senjata untuk memberi waktu bagi pemakaman Hektor.

Priamos memohon pada Achilles.

Priamos membawa jenazah Hektor kembali ke Troya. Di sana dilaksanakan upacara pemakaman Hektor. Bahkan Helena sangat berdukacita, karena Hektor memerlakukan Helena dengan hormat, ketika orang-orang Troya lainnya memandang Helena sebagai penyebab perang. Walaupun telah tiada, Hektor tetap dikenang, dialah "Hektor, Sang Penjinak Kuda."

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting