Jumat, 12 Mei 2017

Melihat Jahiliyah di Sekitar Kita

Sebenarnya jahiliyah itu tak ada sangkut-pautnya dengan suatu zaman atau periode tertentu. Kalau kedatangan Islam itu memberantas kebiasaan jahiliyah, bukan berarti zaman Jahiliyah ini menjadi selesai. Sehingga zaman Jahiliyah ini dianggap sebagai zaman kebodohan pra Islam, zaman yg telah lewat dan kadaluarsa yg sudah mati dibilas habis oleh ajaran Islam.

Jahiliyah ini benar-benar lepas dari pengertian zaman/periode tertentu. Ini jelas terlihat dalam kutipan ayat Al-Qur’an berikut ini,
إِذْ جَعَلَ الَّذِينَ كَفَرُوا فِي قُلُوبِهِمُ الْحَمِيَّةَ حَمِيَّةَ الْجَاهِلِيَّةِ فَأَنْزَلَ اللَّهُ سَكِينَتَهُ عَلَىٰ رَسُولِه

"Ketika orang-orang yang kafir menanamkan dalam hati mereka kesombongan jahiliyah, lalu Allah menurunkan ketenangan kepada Rasul-Nya,.. "

Ayat ini jelas membandingkan jahiliyah dengan ketenangan/menahan diri (sakinah). Tidak lantas Allah itu menurunkan Pengetahuan/kepintaran untuk menentang kesombongan Jahiliyah mereka, tapi Allah turunkan kpd baginda Rasul saw. itu ketenangan.

Maka, ini menandakan bahwa sebenarnya kata jahil (Jhl/bodoh) bukanlah lawan kata dari 'ilm (kepintaran)  melainkan "hilm" yang berarti sifat menahan diri, pengertian yg mendalam, toleran,

Jadi, Jahiliyah itu bukan mengenai kebodohan zaman tertentu, tapi Jahiliyah adalah perwujudan dari rasa kecongkakan suku semakin kuat, semangat balas dendam tak berkesudahan, membenarkan diri dan kelompoknya kemudian menyalahkan kelompok yg lain, membiasakan diri dengan sifat kasar dan kejam, membiarkan nafsu tak terkendali.
Dan tentu jahiliyah itu bisa terjadi sebelum Islam bahkan setelah kedatangan Islam.

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best WordPress Web Hosting